The Principles of Aesthetic Design
Apa yang membuat sebuah desain dapat dikatakan bagus? Berikut prinsip-prinsip estetika yang harus diperhatikan ketika membuat atau mengevaluasi sebuah desain:
1. Hirarki – Menentukan Prioritas!
Poin apa yang paling penting yang ingin ditonjolkan pada tampilan desain? Apa yang terpenting, paling menarik, atau pesan apa yang paling menonjol? What next? What last?
2. Emphasis and focus
Ketika anda sudah mengetahui apa yang terpenting, gunakan visual yang menonjol untuk memfokuskan perhatian melalui ukuran, posisi, nilai dan warna
Desain iklan ini memenuhi prinsip priority dan emphasis focus, bisa kita lihat, jika pertama kali kita melihat iklan ini, maka yang pertama kali mencuri perhatian adalah tulisan BOTTOM LINE, kemudian diikuti tulisan ‘the first annual design awards’, baru kemudian ‘business 2.0 and frog design present. Jelas mana yang menjadi fokus dan pesan utama yang ingin disampaikan.
3. Kontras - besar/kecil, penuh/kosong, jingga/biru
Kontras adalah poin penting untuk menonjolkan si ‘peran utama’. Ini akan sangat membantu agar seakan-akan tercipta drama dalam desain tsb.
Di iklan ini bisa kita lihat penggunaan warna (warna tubuh wanita dlm iklan tsb menciptakan kontras dengan background yang putih pucat) dan objek yang kontras (air dan tubuh sangat kontras dari segi bentuk dan kesolidan), namun justru seakan-akan keduanya menciptakan drama dalam iklan ini.
4. Tensi
Membuat tensi dengan memanipulasi posisi relatif. Seperti membuat tipuan mata, atau menggunakan visual yang ‘mengganggu’, seperti benda-benda yang terlalu dempet, terlalu kontras. Dengan penggunaan dan penempatan yang tepat akan menciptakan desain yang unik dan estetik
5. Keseimbangan – making your own gravitation!
Seimbang bukan berarti simetris. Dengan menggunakan detail yang berlawanan dengan ruang kosong, atau menggunakan elemen yang ‘berat’ dan elemen yang ‘ringan’, keseimbangan bisa asimetris, dan sekali lagi estetik!
6.
Ritme – variasi dan pola
Ritme – variasi dan pola
Variasi menyegarkan mata, dan pola membantu pikiran untuk mengingatnya. Ritme menyatukan keseluruhan desain
7. Alur
Memimpin arah pandang mata mengalur di atas permukaan
8.
Kedalaman
Kedalaman
Seakan akan ada sebuah dimensi di atas permukaan atau membuat sesuatu seakan-akan keluar dari permukaan.
9.
Skala – ilusi ukuran
Skala – ilusi ukuran
Ukuran dari elemen-elemen saling berelasi satu dengan yang lain sangat penting dalam sebuah desain.
10
m Gerakan – ilusi dari interaksi fisik antar elemen
m Gerakan – ilusi dari interaksi fisik antar elemen
Biasanya figuratif, dengan elemen-elemen yang dibuat seakan-akan bergerak juga dapat dibuat oleh efek optis, seperti repetisi garis, dll. Menggunakan ilusi gerakan dapat memberikan kesan emosional dan fisik bagi yang melihat.
11 Kesatuan - sebagian tapi satu
Warna dapat menyatukan sebuah desain, baris, gambar yang menunjukkan sebuah relasi antar objek pada desain.
http://blog.mike7.net/index.php?tag=print
by: Sherly W.E.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Followers
Powered by Blogger.
About Me
- Aesthepic Design
- Kami para pembuat blog ini adalah mahasiswa Universitas Tarumanagara jurusan Desain Komunikasi Visual angkatan 2009. Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas Tinjauan desain yang akan membahas mengenai desain yang estetik sekaligus fungsional, kedua elemen ini sangat krusial sekaligus dilematik dalam semua bidang desain. Karena itu kami ingin memberikan pembahasan mengenai Estetika dan Fungsional, dan tentu saja memberikan solusi dalam memposisikan elemen estetika dan fungsional yang seimbang. Karena itu, Tagline kami adalah : "Aesthepic, Aesthetic yet EPIC!". Semoga Blog ini dapat memberikan manfaat bagi para desainer dalam membuat karyanya. :)
0 comments:
Post a Comment